Customer Service
+6285775282700

Manfaat Sirkumsisi Lebih Besar dari Risikonya

  • 9 April 2018

Sunat merupakan tindakan pembedahan yang paling umum dilakukan di praktek klinik sehari-hari. Yaitu dengan cara menghilangkan sebagian kulit yang menutupi kepala penis. Tindakan ini biasanya dilakukan pada usia bayi, atau saat bayi baru lahir sebelum meninggalkan rumah sakit, atau saat minggu pertama kelahiran. Tetapi di Indonesia sunat dilakukan pada usia 0 hingga anak duduk di bangku SMP, sekitar usia 13 tahun bahkan lebih.

Setiap anak laki-laki terlahir dengan prepusium atau kulit kulup yang menutupi kepala penis. Dalam prosedur sirkumsisi kulit kulup dihilangkan sehingga kepala penis menjadi terbuka. Prosedur sirkumsisi ketika dilakukan pada usia anak-anak sangat minim perdarahan, dengan sedikit membutuhkan jahitan. Namun pada anak dengan usia yang lebih tua, tindakan sirkumsisi mungkin akan lebih menyulitkan tenaga medis. Pada metode sirkumsisi konvensional perban akan dikenakan pada penis anak untuk melindungi bagian yang dilakukan tindakan pembedahan. Proses penyembuhan umumnya membutuhkan waktu 7 sampai 10 hari.

Meski terdapat risiko yang terjadi pada anak-anak, paska tindakan sirkumsisi, seperti perdarahan atau trauma di penis, namun the American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa manfaat sirkumsisi lebih besar dibandingkana dengan risiko komplikasi yang dapat terjadi. Bahkan risiko tersebut minimal sekali jika dilakukan oleh tenaga medis professional atau menggunakan teknologi sirkumsisi modern seperti klem sekali pakai.

Di Indonesia selain diketahui memiliki manfaat dari sisi medis, sirkumsisi juga dilakukan atas dasar budaya atau keyakinan agama tertentu. Juga dilakukan atas alasan pribadi seperti orang tua atau kerbat yang sebelumnya juga disunat.