Perkembangan Alat Sirkumsisi Klem dari Tahun ke Tahun
Sirkumsisi merupakan tindakan pembedahan untuk membuang kulup (prepusium penis) yang menutupi gland penis. Tindakan ini dapat dilakukan dengan metode tradisional, konvensional hingga modern, dengan pertimbangan resiko, waktu dan hasil.
Dari kepustakan medis yang ada, sirkumsisi yang biasa disebut masyarakat kita sebagai khitan atau sunat, memiliki beberapa manfaat diantaranya; menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sia urine, mencegah terjadinya infeksi pada glans atau preputiom penis (balanoposthitis), mencegah terjadinya kanker penis, menurunkan risiko penyakit menular seksual seperti HIV/ADIS, serta mencegah penularan Human Papiloma Virus (HPV). “Sebagai contoh, iritasi kronis glans penis dengan smegma dan balanitis (infeksi) merupakan fktor predisposisi terjadinya kanker penis,” jelas dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dalam gelaran Musyawaran Nasional Asosiasi Dokter Khitan Indonesia (ASDOKI) 2018.
Inovasi klem sebagai alat sirkumsisi terus mengalami perkambangan dari tahun ke tahun, diawali dengan Gomco clamp pada tahun 1935, plastible pada tahun 1950, smartklamp pada tahun 1996, ali’s clamp tahun 2007, ismail clamp hingga Mahdian Klem pada tahun 2015.
Klem selain praktis bagi pasien dan dokter, hasil estetik yang didapat anak paska khitan dalam berbagai penelitian dianggap lebih baik, dibandingkan teknik konvensioanl. Sebagai informasi pada tahun 2017, PT Visi Sejahtera Medika selaku distributor alat khitan terlengkap di Indonesia, setidaknya sudah mendistribusikan sebanyak + 45.000 disposable clamp segala merk.