Kapan Anak Dengan Fimosis Harus Disunat?
Apa itu Fimosis?
Fimosis adalah kondisi berupa sempitnya bagian distal prepusium sehingga prepusium tidak bias ditarik atau diretraksi dari glans penis. Fimosis dapat bersifat fisiologis atau patologis.
Pada bayi hingga anak-anak, fimosis fisiologis umumnya dikarenakan perkembangan prepusium yang belum sempurna. Seiring waktu, prepusium akan terlepas dengan sendirinya dari glans karena proses keratinisasi lapisan epitel diantara glans dan mukosa prepusium. Meski demikian, fimosis yang sangat sempit dapat menimbulkan masalah pada anak yang ditandai dengan nyeri dan tampak pengelembungan prepusium saat anak sedang buang air kecil.
Fimosis patologis dapat terjadi karena hygien yang buruk, infeksi berulang (balanitis kronik), atau penarikan prepusium dengan cara dipaksa berulang kali. Hal ini dapat menimbulkan cincin fibrotik pada pangkal distal prepusium sehingga tidak dapat diretraksi kembali. Meski demikian, kondisi ini tidak selalu menimbulkan masalah gangguan berkemih . Hygien yang buruk sering kali menimbulkan iritasi, infeksi jamur, balanitis dan postitis.
“Bila menimbulkan masalah atau infeksi berulang, fimosis sebaiknya disirkumsisi”, ujar Dr.
Mahdian Nur Nasution. Beliau menambahkan bahwa “Pada sirkumsisi dengan kondisi diduga telah mengalami pembentukan cincin fibrotik, sirkumsisi harus dilakukan dengan hati-hati karena umumnya jaringan tersebut lebih rapuh, mudah robek dan mudah berdarah”.